Wednesday, June 15, 2011

SHALAT DALAM HADITS

Berdasarkan hasil pencarian dari Program Kutubut Tis'ah (sembilan kitab hadits), ternyata ada 6446 kata ash-shalah yang tersebar dalam berbagai hadits. Dari sekian banyak hadits tersebut, kita bisa mengetahui kedudukan shalat dalam Islam. Di antara kedudukan tersebut ialah :

Shalat Dalam Rukun Islam

Islam ibarat sebuah bangunan yang memiliki beberapa tiang penyangga. Tanpa tiang-tiang yang berdiri tegak tersebut, sebuah bangunan akan roboh dan tidak disebut sebagai bangunan.
Sebagaimana kita ketahui, Islam berdiri di atas 5 rukun. Yaitu, mengikrarkan dua kalimah syahadat, mendirikan shalat, membayar zakat, menjalankan puasa Ramadhan, dan melaksanakan haji. Rasulullah bersabda :

"Islam dibangun di atas lima pondasi, persaksikan bahwa tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi, kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, ibadah haji, dan puasa Ramadhan."(HR. Bukhari)

Shalat Adalah Tiang Agama

Shalat adalah tiang agama. Tanpa adanya tiang, bangunan Islam tidak akan sempurna dan memiliki kekuatan. Karena itu, jika seorang muslim mendirikan dan menjaga shalat, maka agamanya pun akan semakin kuat. Sebaliknya, agamanya akan roboh jika ia meninggalkan shalat.
Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi :

"Pokok segala perkara adalah Islam, tiangnya adalah shalat, dan puncaknya adalah jihad." (HR. Tirmidzi, Shahih)

Shalat Adalah Wasiat Terakhir Rasulullah

Shalat merupakan wasiat terakhir penutup para nabi dan rasul, Muhammad saw. Pada detik-detik akhir hayatnya, beliau mewasiatkan kepada umatnya agar menjaga shalat seraya bersabda, "Jagalah shalat, jagalah shalat, dan lindungilah hamba sahayamu!"
Kejadian tersebut tergambar dalam sebuah hadits shahih yang diriwayatkan Abu Dawud yang menyatakan : 

"Akhir dari wasiat Rasulullah saw yang beliau ucapkan dengan lisannya menjelang wafatnya ialah shalat, shalat, dan bertakwalah kepada Allah terhadap budak-budak yang kalian miliki."

Rasulullah Menghadap Allah Langsung Untuk Menerima Perintah Shalat

Pada malam Isra',Rasulullah menghadap Allah langsung untuk menerima perintah shalat. Pada awalnya, shalat diperintahkan sebanyak 50 kali. Dalam sebuah potongan hadits disebutkan :

"Allah berfirman,"Wahai Muhammad, bagimu kujadikan shalat 5 kali dalam sehari semalam, yang nilai pahalanya masing-masing sebanyak sepuluh...""(HR. Muslim)

Segala puji hanya bagi Allah. Coba renungkan. Kalau sehari semalam terdiri dari 24 jam atau 1440 menit dan kewajiban shalat 50 kali, maka setiap setengah jam kita akan melaksanakan shalat. Lalu, bagaimana kita akan melakukan aktivitas yang lain ? Setelah tinggal lima kali, masihkah kita merasa berat ?  

Shalat Adalah Amal Yang Pertama Kali Akan Dihisab

Tidak ada amal manusia yang luput dari catatan malaikat. Tidak ada yang gratis dan nihil konsekuensi. Amal baik akan diganjar dengan kenikmatan, sedangkan amal yang buruk akan dibalas dengan siksaan.
Semua akan diteliti dan diadili. Perintah apa sajakah yang sudah dilaksanakan ? Larangan apa sajakah yang sudah dijauhi ? Dan, shalat adalah amal manusia yang pertama kali akan dihisab. Rasulullah saw bersabda :

"Sesungguhnya, amal seorang hamba yang pertama kali akan dihisab adalah shalat. Jika shalat seseorang baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil. Sebaliknya, jika shalat seseorang buruk, sungguh ia telah gagal dan merugi." (HR. An-Nasa'i; shahih)

Shalat Adalah Penyejuk Hati

Shalat adalah qurratu'ain. Yakni, sesuatu yang membuat senang dan gembira dalam hati. Tatkala beban dan permasalahan hidup kian menumpuk, shalat datang menawarkan solusi. Untuk sementara, tinggalkan semua hal yang memusingkan kepala dan menyesakkan dada. Segeralah bermunajat dan meninggalkan segala kesibukan. Inilah yang diajarkan Rasulullah kepada kita sebagaiman dalam dua sabda beliau berikut :

"...dan dijadikan penyejuk hatiku ada dalam shalat." (HR. An-Nasa'i;shahih)
"Wahai Bilal, lapangkanlah kita dengan shalat." (HR. Abu Dawud; shahih)

Shalat Adalah Amal Yang Paling Dicintai Allah

Shalat adalah ibadah yang paling utama dan sekaligus paling dicintai Allah. Suatu ketika, Ibnu Mas'ud pernah bertanya kepada Nabi tentang amal apa yang paling dicintai Allah.
Mendapat pertanyaan yang cerdas tersebut, Rasulullah menjawab dengan mantap, "Shalat tepat pada waktunya." Selengkapnya, dialog tersebut dapat kita simak dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim berikut ini :

"Amal apakah yang paling dicintai Allah ?" Beliau menjawab, "Shalat tepat pada waktunya." Aku bertanya lagi, "Kemudian apa lagi ?" Beliau menjawab, "Berbuat baik kepada kedua orang tua."Aku pun bertanya lagi, "Kemudian apa lagi ?" Beliau menjawab, "Berjihad di jalan Allah."

Shalat Adalah Sebaik-baik Amal Manusia

Shalat adalah sebaik-baik amal yang dilakukan manusia. Di dalamnya tergabung berbagai ibadah yang tidak terdapat dalam ibadah lainnya, seperti membaca Al-Qur'an, Tasbih, Tahlil, dan menahan berbicara dengan orang lain. Shalat benar-benar hubungan yang sangat khusus antara seorang mukmin dengan Rabbnya. Hubungan tersebut tidak bisa diganggu oleh siapa saja. Sungguh benar apa yang disabdakan Rasulullah berikut ini :

"Istiqamahlah, sebab sekali-kali kalian tidak akan dapat menghitung amal kalian. Ketahuilah bahwa sebaik-baik amal kalian adalah shalat." (HR. Ibnu Majah dan dishahihkan oleh Al- Albani)

Shalat Adalah Sarana Bermunajat Kepada Allah

Seorang hamba yang mengerjakan shalat berarti sedang bermunajat kepada Allah. Ia berdialog langsung dengan Dzat Pencipta dan Pemberi rezeki. Tak seorang pun boleh mengganggu hubungan khusus tersebut. Rasulullah bersabda :

"Sesungguhnya, seorang mukmin yang mengerjakan shalat itu sedang bermunajat dengan Rabbnya. Maka, hendaklah dia tidak meludah ke arah depannya atau samping kanannya, tetapi hendaklah ia meludah ke arah kirinya atau di bawah telapak kakinya." (HR. Bukhari)

Shalat Adalah Keadaan Terdekat Seorang Hamba Dengan Allah

Keadaan terdekat seorang hamba dengan Rabbnya ialah ketika sujud. Karenanya, Kata Nabi, perbanyaklah berdoa di dalamnya. Sekarang banyak orang yang kurang paham. Mereka selalu berdoa mengangkat tangan setelah shalat, tetapi tidak berdoa ketika sujud. Padahal, saat sujud itulah ia begitu dekat dengan Rabb yang mengabulkan semua doa dan permintaan. Maksudnya, kata Imam Nawawi menjelaskan, sujud adalah keadaan paling dekat dengan rahmat dan keutamaan Allah. Rasulullah bersabda :

"Sedekat-dekat keadaan antara seorang hamba dan Rabbnya ialah saat ia bersujud. Oleh karena itu, perbanyaklah berdoa di dalamnya." (HR. Muslim)

Shalat Dapat Menghapuskan Dosa

Tak seorang pun dari kita yang bisa terlepas dari dosa. Apalagi kondisi lingkungan yang kita tempati sama seklai tidak mendukung untuk meningkatkan takwa. Maksiat hati dan badan seakan tak terelakkan lagi. Astagfirullah Hal Adzim. Hati seringkali terkotori dengan berbagai syubhat. Mata, Telinga, Perut, dan kemaluan acapkali terlumuri syahwat.
Dosa-dosa tersebut ibarat kotoran yang menempel di badan. Ia bisa hilang jika kita mau membersihkan. Mendirikan shalat, kata Rasulullah, ibarat mandi yang akan menghapuskan semua kotoran yang ada di sekujur badan. Rasulullah bersabda :

"Bagaimana pendapat kalian jika di depan pintu rumah salah seorang dari kalian ada sungai sehingga setiap harinya ia mandi sebanyak lima kali, apakah masih tersisa sedikit pun dari kotorannya ?" Para sahabat menjawab, "Tidak, wahai Rasulullah." Maka Rasulullah bersabda, "Itulah perumpamaan shalat lima waktu, dengannya Allah akan menghapuskan semua kesalahan (dosa)." (HR. Muslim)

Shalat Dapat Menyelamatkan Seseorang Dari Neraka

Banyak amal yang dapat memasukkan seseorang ke dalam neraka. Sebaliknya, banyak juga amal yang dapat menyelamatkan kita dari jilatan apinya. Di antara amal yang dapat menyelamatkan kita dari neraka adalah shalat. Hal ini sebagaimana dalam dua sabda Rasulullah berikut ini :

"Tidak akan masuk neraka seseorang yang shalat sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya, yakni Subuh dan Ashar." (HR. Muslim)

"Barangsiapa yang senantiasa menjaga shalat empat rakaat sebelum Zhuhur dan empat rakaat setelahnya, maka Allah mengharamkan neraka atas dirinya." (HR. Tirmidzi dan disahihkan oleh Al-Albani)

Shalat Menjadi Salah Satu Sebab Masuknya Seseorang ke Surga Untuk Menemani Nabi

Sesungguhnya, bisa menemani Nabi di surga adalah kenikmatan yang sangat besar. Tak seorang pun menolak andaikata hal itu ditawarkan kepadanya. Bahkan, Seluruh kenikmatan dunia tak sebanding dengannya.
Banyak sujud (shalat), kata Nabi kepada Rabi'ah bin Ka'ab, dapat membantu untuk mewujudkan permintaannya. Yakni, permintaan untuk menemani beliau di surga. Sungguh shalat memiliki kedudukan yang agung. Sampai-sampai ia menjadi salah satu sebab masuknya seseorang ke surga untuk menemani manusia yang paling mulia, Nabi Muhammad saw. Mari kita simak kisah Rabi'ah bin Ka'ab dalam kitab Shahih Muslim berikut ini :

"Aku pernah bermalam bersama Rasulullah, lalu aku bawakan beliau air wudhu dan beliau berkata kepadaku, 'Mintalah !' Aku pun berkata, 'Aku meminta agar bisa menemani engkau di surga.' Beliau bertanya, 'Tidak ada permintaan lain selain itu ?' Aku menjawab, 'hanya itu saja. 'Beliau bersabda, 'Bantulah aku untuk menolong dirimu dengan banyak sujud." (HR. Muslim)     

Shalat Adalah Cahaya Bagi Orang yang Mengerjakannya, Baik di Dunia Maupun di Akhirat

Shalat, kata Nabi, adalah cahaya yang akan menerangi pelakunya. Dalam menjelaskan sabda Nabi tersebut, Imam Nawawi menuturkan, "Sesungguhnya, shalat akan mencegah pelakunya dari berbuat maksiat, menahannya dari berbuat keji dan mungkar, serta akan menunjukkan pada kebenaran sebagaimana cahaya yang digunakan sebagai penerangan." 
"Atau," lanjut Imam Nawawi, "orang yang shalat akan mendapatkan pahala berupa cahaya pada hari kiamat." Inilah sabda Rasulullah yang dimaksud :

"Shalat adalah cahaya." (HR. Muslim)

Dalam Hadits lain, Rasulullah juga bersabda :

"Barangsiapa memelihara shalat, ia akan menjadi cahaya, bukti, dan penyelamat baginya pada hari kiamat. Dan barangsiapa tidak memeliharanya, ia tidak akan menjadi cahaya,bukti, dan penyelamat baginya dan pada hari kiamat dia akan bersama Qarun, Fir'aun, Haman, dan Ubay bin Khalaf." (HR. Ahmad dan disahihkan oleh Al-Albani)

Shalat Dapat Meninggikan Derajat Seseorang

Allah akan meningikan derajat seseorang melalui shalat yang ia lakukan. Bahkan, tidak hanya itu. Allah juga akan menghapuskan kesalahan seseorang lantaran shalat yang ia dirikan.
Sungguh menakjubkan ! Inilah perasaan yang pernah dirasakan oleh Tsauban, bekas budak Rasulullah. Tepatnya, ketika ia bertanya kepada beliau tentang sebuah amalan yang bisa memasukkannya ke surga atau yang paling dicintai Allah. Maka, jawaban Rasulullah adalah sebagai berikut :

"Kamu harus banyak bersujud, karena tidaklah kamu bersujud, karena tidaklah kamu bersujud kepada Allah satu kali, kecuali dengannya Allah akan mengangkatmu satu derajat dan menghapuskan satu kesalahan darimu." (HR. Muslim)

Shalat Harus Dibiasakan Kepada Anak-anak Sejak Dini

Shalat menempati posisi yang sangat penting dalam Islam. Karenanya, ia harus dibiasakan sejak dini. Saat anak sudah berumur tujuh tahun, orang tua berkewajiban untuk memerintahkan shalat kepadanya. Jika sudah berumur sepuluh tahun ia masih mengabaikannya, orang tua boleh menghukum dengan memukulnya.
Inilah tahapan pendidikan yang sangat indah. Sejak balita anak-anak kita kenalkan dan akrabkan dengan shalat. Begitu menginjak usia tujuh tahun, pengenalan, pengakraban, dan pembiasaan tersebut kita tegaskan dengan perintah. Dan tiga tahun kemudian, perintah tersebut kita sertai dengan hukuman jika masih dilalaikan.
Sungguh benar apa yang disabdakan Rasulullah berikut ini :

"Suruhlah anak-anak kalian mengerjakan shalat jika mereka mencapai usia tujuh tahun, pukullah mereka jika tidak mengerjakannya pada usia sepuluh tahun, dan pisahkan mereka di tempat tidurnya." (HR. Abu Dawud dan dihasankan oleh Al-Albani)

Shalat Adalah Ajaran Islam yang Terakhir Akan Hilang

Hari ini kita menyaksikan satu per satu ajaran Islam ditinggalkan. Kita mengetahuinya dalam tataran teori dan belum mampu membuatnya membumi. Syariat Islam yang berada di atas pundak setiap Muslim satu demi satu mulai berjatuhan. Mulai dari amanah yang pertama kali ditelantarkan hingga shalat yang terakhir akan diabaikan. Dua sabda Rasulullah berikut ini :

"Amalan yang pertama kali hilang dari agama kalian ialah amanah dan yang terakhir adalah shalat." (HR. Al-Khara'ithi; dishahihkan oleh Al-Albani dalam As-Silsilah Ash-Shahihah).

"Sesungguhnya, pilar-pilar (hukum dan syariat) Islam akan runtuh satu persatu. Ketika runtuh pilar pertama maka manusia akan berpegang pada pilar berikutnya. Keruntuhan pilar Islam berawal dari diabaikannya hukum-hukum Islam dan pilar terakhir yang akan runtuh adalah shalat." (HR. Ibnu Hibban dan dishahihkan oleh Al-Albani).

Meninggalkan Shalat Dapat Mengakibatkan Kafir

Shalat adalah tiang agama Islam. Siapa saja yang tidak melaksanakan shalat berarti dia telah merobohkan agamanya. Oleh karena itu, seorang Muslim yang meninggalkan shalat wajib hukumnya kafir, baik ia meyakini maupun mengingkari status hukum wajibnya. Inilah pendapat yang benar berdasarkan banyaknya dalil yang ada. Di antara dalil tersebut ialah sabda Rasulullah sebagai berikut :

"Batas antara seseorang dengan syirik dan kufur adalah meninggalkan shalat." (HR. Bukhari dan Muslim)

"Perjanjian antara kami dengan mereka adalah shalat, maka barangsiapa yang meninggalkannya berarti ia telah kafir." (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan dishahihkan oleh Al-Albani)

Masih banyak sabda Rasulullah yang menegaskan tentang pentingnya kedudukan shalat dalam Islam. Namun, disini saya cukupkan dengan beberapa poin di atas. Semoga dorongan-dorongan dalam hadits tersebut membuat kita selalu bersemangat dan istiqomah mendirikan shalat. Sebaliknya, semoga ancaman-ancaman bagi orang yang meninggalkannya, menjadikan kita selalu waspada dan tidak sedikit pun melalaikannya. 

No comments:

Post a Comment